Senin, 12 Maret 2012

Marantau - SURVEI LSI: Partai Nasdem Bisa Jadi Pesaing Kuat dalam Pemilu


  |
JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) memrediksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) akan menjadi pesaing terberat bagi partai-partai politik papan tengah dalam Pemilu 2014 nanti.
Menurut Direktur LSI Dodi Ambardi, di Jakarta, Senin (12/3/2012), prediksi tersebut didasarkan pada hasil survei yang dilakukannya terhadap tingkat popularitas dan elektabilitas parpol di masyarakat. “Kalau dihitung secara pesimis dengan margin of error 2 persen, NasDem setidaknya sudah mampu mendapat suara nasional 3,9 persen. Tapi kalau NasDem optimis, suara yang bisa diraih bisa mencapai 7,9 persen,” kata Dodi Ambardi.
Lebih lanjut dia mengemukakan bahwa apabila mengacu pada pengalaman sejumlah partai politik yang eksis sekarang ini, seperti Partai Demokrat (PD) dan PKS, kedua parpol itu juga mengalami fase yang sama ketika pertama kali didirikan menjelang pemilu. Tingkat elektabilitas PD dan PKS pada saat pertama kali didirikan menjelang Pemilu 2004, masing-masing adalah 3 dan 4 persen dan itu pun waktunya hanya sekitar 6 bulan sebelum Pemilu 2004 dilaksanakan.
Sementara untuk Partai NasDem ini, ia menambahkan, telah mampu meraih kisaran pesimis berdasarkan survei sebesar 3,9 persen dan jangka waktu menjelang pemilu 2014 masih dua tahun lagi. “Jadi setidaknya NasDem sudah berada di partai papan tengah, padahal pengesahan dari KPU terhadap partai ini pun belum dilakukan,” ujarnya.
Berdasarkan beberapa survei LSI sebelumnya, menurut Dodi, pada 2010 dukungan NasDem baru sebesar 0,3 persen, 2011 sekitar 1,3 persen, dan pada awal Februari 2012 sebesar 1,6 persen. “Sementara ini dukungan terhadap NasDem belum banyak menggangu partai-partai yang sudah punya wakil di DPR. Nasdem sejauh ini kelihatannya baru mengumpulkan suara dari pendukung partai-partai lain yang tidak lolos ke DPR dan yang selama ini terlihat kurang aktif,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Hanura Yuddy Chrisnandi mengemukakan hasil survei LSI terbaru mengarah ke kepentingan tertentu, terutama pihak yang bertindak selaku sponsor. “Menengarai bahwa survei yang dilakukan dengan metode tatap muka berkecenderungan hasilnya diarahkan untuk kepentingan tertentu, khususnya yang mensponsori survei tersebut,” katanya, Senin.
Ia mengatakan bahwa publikasi hasil survei yang begitu marak akhir-akhir ini jelas untuk meningkatkan popularitas partai atau figur tertentu yang tidak sadar mendiskreditkan partai atau figur lain yang tidak berkontribusi dalam kegiatan survei tersebut. “Tentu ini merugikan secara psikologis bagi partai-partai seperti Hanura,” katanya.
Yuddy mengutarakan bahwa hasil survei yang komersial seperti itu tidak sepenuhnya menggambarkan realitas politik yang sesungguhnya. “Namun, kami bersyukur tanpa harus mengeluarkan biaya, turut disurvei,” kata mantan anggota Komisi I DPR RI itu. Setidaknya, menurut dia, Hanura memiliki titik tolak untuk meningkatkan kinerja konsolidasi lebih giat lagi untuk membuktikan bahwa hasil survei tersebut tidak berlaku bagi Hanura pada masa mendatang.
Editor: | Dalam Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar