Jumat, 23 Mei 2014

Prabowo, Pintu Lain Rothschild Kuasai Tambang di Indonesia

REP | 31 March 2014 |

Siapa sangka, di belakang tokoh yang gembar-gembor mengusung ekonomi kerakyatan bernama Prabowo Subianto, calon presiden RI dari Partai Gerindra (apabila kuota Presidential Threshold memenuhi), ada kepentingan keluarga Rothschild untuk tujuan penguasan tambang-tambang di Indonesia.

Bagaimana bisa? Bukankah Rothschild selalu mengedepankan kebebasan pasar, investasi asing dan pemangkasan kekuasaan negara atas capital?

Ketika saya ke melancong ke Bali akhir tahun 2013, seorang teman dari Amerika Serikat, beliau bekerja bersama George Friedman dalam lembaga bernama Strategic Forecast atau yang lebih dikenal sebagai Stratfor.

Beliau katakan, para global bankers (termasuk Rothschild) menerapkan pola kebebasan pasar untuk menaklukkan negara-negara Barat. Alasannya, karena Barat adalah tempat mereka berasal, para global bankers itu, sehingga siapapun yang menduduki kekuasaan jangan sampai menghalangi kompetisi para pemilik modal.

Perlakuan berbeda diterapkan pada negara-negara Timur, khususnya yang pernah dekat dengan ideologi Kiri atau Komunisme. Mereka, para global bankers itu belajar pada kasus Rusia. Barat berhasil mendemokratisasi Uni Soviet, memecah belah negara-negara di dalamnya, tetapi mereka tidak mampu memenangkan sepenuhnya kompetisi di kawasan eks-Uni Soviet.

Kenapa?

Karena dengan mendemokratisasi dan memberikan kebebasan pasar, maka kekuatan modal pribumi juga memiliki kesempatan yang sama untuk berkompetisi dan berkongsi dagang, sehingga pada akhirnya penguasaan penuh tidak dapat dilakukan.

Di sisi lain, pada negara-negara eks-komunis atau yang terpengaruh pada ideologi kiri seperti Indonesia, terdapat karakter yang mendorong wacana nasionalisasi atau wacana yang menolak produk-produk asing. Khususnya ketika senjang ekonomi masyarakat sudah semakin jauh.

Kapitalis Barat juga belajar dari beberapa negara Amerika Latin yang berhasil menasionalisasi sejumlah aset-aset Barat yang berarti kerugian maha besar bagi para Global Bankers.

Belajar dari kasus Uni Soviet dan Amerika Latin, para global bankers melihat perlunya dilakukan adaptasi terhadap pola untuk penguasaan negara-negara berkarakter kiri tersebut. Solusinya adalah, perlunya mengunci industri pada kekuasaan negara dan investasi asing dibuka secara selektif.

Apa artinya ini?

Sebuah pasar yang eksklusif. Hanya investor yang menjadi “Sahabat atau Strategic Partnership” kekuasaan negara saja yang bisa melakukan investasi. Pola ini berhasil diterapkan para Global Bankers di China. Dengan sistem investasi selektif seperti China, tidak semua investor bisa investasi di China, sehingga hanya beberapa saja yang bisa mengolah pasar China atau memproduksi disana dengan murah lalu menjualnya ke seluruh dunia dengan selisih / laba yang lebih besar.

Menurut rekan Stratfor tersebut, pola yang sama menjadi salah satu opsi bagi para Global Bankers untuk Indonesia. Alasannya jelas, Indonesia memiliki sumber daya melimpah, batubara, CPO, emas, tembaga, timah, minyak, gas bumi dan sebagainya.

Membiarkan Indonesia terbuka secara pasar terlalu luas tidak menguntungkan. Mereka, para Global Bankers itu, lebih menyukai jika Indonesia tidak terbuka pasarnya dan dikuasai negara, sehingga hanya segelintir investor Strategis (Strategic Partnership) yang menjalin hubungan erat dengan kekuasaan Indonesia saja yang diizinkan mengolah sumber daya.

Dalam pola ini, ujar rekan Stratfor tersebut, akan bermunculan tokoh-tokoh yang menjual isu “Nasionalisme” namun sebenarnya mereka ini tidak lain hanya boneka asing untuk penguasaan aset secara eksklusif.

Dan itulah mengapa Rothschild mendukung Prabowo sebagai salah satu opsi. Untuk tujuan penguasaan tambang secara eksklusif di Indonesia.

Hubungan Prabowo Subianto dengan keluarga Rothschild dilakukan melalui Hashim Djojohadikusumo (adik kandung Prabowo) yang memang menjadi pendana utama gerakan Prabowo melalui Gerindra, Tidar dan sebagainya.

Hashim Djojohadikusumo merupakan pendiri Arsari Group yang berkantor pusat di Mid Plaza (Intercontinnental Hotel). Semua keuangan bisnisnya Hashim, pendanaan Gerindra, Prabowo dan lainnya diatur dari salah satu lantai tertutup di gedung tersebut.
Hashim dulu menjadi pemilik tambang batubara Adaro Indonesia sebelum diambil alih dengan skema keuangan licik oleh Edwin Suryajaya melalui bonekanya Sandiaga Uno, pemilik Saratoga Group. Sandiaga Uno bekerja sama dengan Bank Mandiri dipimpin Agus Martowardoyo dan Deutsche Bank untuk merebut paksa saham Adaro Indonesia dengan skema Hostile Takeover (pengambilalihan paksa).
Kehilangan Adaro Indonesia yang merupakan salah satu tambang tunggal batubara terbesar di Indonesia, membuat Hashim lebih banyak main minyak di luar negeri. Salah satunya Nation’s Energy yang memiliki ladang minyak di negara-negara bekas Uni Soviet seperti Kazakhztan dan sebagainya.
Di Rusia, Hashim cukup dekat dengan kelompok penguasa tambang Rusia seperti bangsawan Rusia Oleg Deripaska dan Reuben Brothers (investor Yahudi global asal London). Oleg Deripaska dan Reuben Brothers bersama Nat Rothschild dan Peter Mandelson (politikus Rusia) berinvestasi bersama di United Company Rusia Aluminium (Rusal).
Melalui pertemanannya dengan Reuben Brothers dan Oleg Deripaska, Hashim juga diperkenalkan dengan Robert Friedland, seorang Yahudi pemain tambang legendaris asal AS. Robert Friedland memiliki tambang emas dan tembaga raksasa di kawasan Mongolia dan menjual hasil tambangnya salah satunya ke Rusia, sehingga Robert Friedland juga dekat dengan Oleg Deripaska dan Reuben Brothers.
Robert Friedland kemudian memperkenalkan Hashim kepada Nat Rothschild untuk keperluan mengambil alih tambang batubara di Indonesia. Robert Friedland diminta bantuan oleh Nat Rothschild untuk mengumpulkan investor untuk membentuk konsorsium dalam rangka akuisisi tambang-tambang di Indonesia.
Pada September 2012, Hashim dipertemukan dengan Nat Rothschild oleh Robert Friedland di London. Nat Rothschild mempresentasikan konsepnya untuk penguasaan tambang di Indonesia. Nat Rothschild juga menyebutkan kalau kerjasama dengan Hashim ini akan menjadi kerjasama strategis jangka panjang, karena Prabowo Subianto, kakak Hashim sedang maju Pilpres 2014.
Seperti biasa, Rothschild selalu berbisnis apabila juga didukung kekuatan politik. Contoh, ketika membentuk British Petroleum (BP), Rothschild bekerja sama dengan kerajaan Inggris. Ketika Rothschild membentuk Royal Dutch Shell untuk menggali ladang minyak di Sumatera, Indonesia satu abad lalu, Rothschild menggandeng Kerajaan Belanda. Begitu pula ketika membentuk Rusal bersama Reuben Brothers, mereka menggandeng Oleg Deripaska dari barisan kebangsawanan Rusia.
Di Indonesia, Rothschild telah memiliki hubungan dengan Partai Demokrat dan Presiden SBY melalui Hillary Clinton. Pasangan Bill Clinton dan Hillary Clinton di AS didukung secara pendanaan oleh Lynn Forester de Rothschild, pemilik sekaligus Chairman di majalah The Economist.
Namun, mendukung Partai Demokrat saja tidak cukup, karena SBY banyak digoyang oleh kompetitor utamanya seperti Partai Golkar dan PDIP. Rothschild sempat merapat ke keluarga Bakrie untuk 2 alasan. Pertama, menjalin bisnis untuk menguasai tambang-tambangnya Bakrie. Kedua, menjalin hubungan politik mengingat Ical hendak maju sebagai Capres Golkar.
Sayangnya, rencana itu gagal dan dibatalkan juga karena 2 alasan. Pertama, Ical dinilai sulit menang karena banyak masalah mulai dari utang, Lapindo, pajak, konflik internal Golkar dan sebagainya. Kedua, perusahaan Bakrie dinilai Rothschild terlalu banyak bermain skema-skema keuangan berisiko tinggi, sehingga tidak aman.
Akan tetapi, keluarga Rothschild tetap menginginkan tambang-tambang yang dikuasai Bakrie Group, khususnya PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Berau Coal Tbk (BRAU) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Namun pengambilalihan tidak dapat dilakukan dengan kerjasama strategis karena alasan di atas. Maka harus dicari jalan lain.
Dari dunia internasional, Rothschild mengangkat dosa-dosa keuangan Bakrie untuk menghantam saham-saham Bakrie agar bisa dibeli murah. Dari sisi nasional, Rothschild perlu dukungan dari kandidat yang potensial menang untuk nantinya menggoyang tambang-tambang, termasuk tambangnya Bakrie melalui penataan ulang regulasi pertambangan. Rothschild perlu ‘boneka politik’ yang bisa menang dan mampu menggoyang regulasi tambang.
Prabowo sebagai tokoh yang gembar-gembor isu nasionalisme menjadi sasaran empuk bagi Rothschild. Dengan isu nasionalisme, tentu akan mudah menggoyang regulasi tambang sehingga Rothschild bisa merebut tambang-tambang itu lewat kapal-kapalnya yang lain nantinya.
Sebagai informasi, Rothschild sebetulnya sudah memiliki kaki di Indonesia sejak lama. Bahkan sebelum negara ini berdiri. Pada pemerintahan Orde Baru, hubungan dagang juga tidak dapat dibangun secara politik karena persoalan Suharto yang anti Yahudi.
Hubungan Rothschild dengan tanah Nusantara sebetulnya sudah berlangsung lebih dari 100 tahun. Demam bisnis minyak pada paruh kedua abad 19 (tahun 1.800-an) dipicu oleh kesuksesan Standard Oil milik John D Rockefeller yang didirikan tahun 1870 di Amerika Serikat. Kesuksesan Rockefeller mendorong Rothschild ikutan mengincar bisnis minyak.
Baku Oil di Rusia adalah bisnis minyak Rothschild yang pertama. Kemudian pada tahun 1885, Royal Dutch milik kerajaan Belanda menemukan minyak di Sumatera, Hindia Belanda. Sayangnya, Belanda sebagai penjajah berkarakter Agraris kurang menguasai bisnis minyak. Rothschild yang melihat “peluang” itu lantas mengakuisisi perusahaan jual beli kerang dan jasa angkut laut bernama Shell Transport and Trading Company (didirikan tahun 1833) milik Samuel Marcus. Shell yang semula perusahaan jual beli kerang dan jasa angkut laut, kemudian disulap menjadi perusahaan minyak
Melalui jaringan kuat Rothschild di kerajaan-kerajaan Eropa, termasuk Belanda, kemudian terbentuklah Royal Dutch Shell, kongsi bisnis minyak Rothschild dengan pemerintah Belanda untuk mengeruk minyak Sumatera.
Royal Dutch Shell juga menjadi perusahaan minyak pertama yang memiliki kapal angkut minyak untuk melalui Terusan Suez. Terusan Suez adalah kanal yang dibangun oleh dana Rothschild untuk mengangkut minyak dari Baku Oil di Rusia, juga milik Rothschild.
Tanpa Terusan Suez, biaya angkut minyak Rothschild dari Rusia ke Eropa jauh lebih mahal karena harus memutar Afrika. Besarnya biaya angkut Rothschild sebelum adanya Terusan Suez membuat bisnis minyak Rothschild kalah dari Rockefeller. Dengan adanya Terusan Suez, biaya angkut minyak Rothschild dari Baku Oil di Rusia dan Shell di Sumatera menjadi jauh lebih murah. Kombinasi Baku Oil di Rusia - Shell di Sumatera dan Terusan Suez menjadikan Rothschild sejajar dengan Rockefeller di bisnis minyak.
Tak hanya itu, Rothschild juga ikut serta dalam pembentukan British Petroleum, kongsi bisnis minyak antara Rothschild dengan pemerintah Inggris. Jadi jangan heran kalau Rothschild bisa begitu berkuasa di dunia modern ini, beliau termasuk di antara sedikit orang yang mengendalikan bisnis minyak dunia.
Pada sektor tambang, Rothschild juga tercatat sebagai pemilik Rio Tinto yang dibelinya pada tahun 1880. Rio Tinto merupakan raksasa tambang, termasuk yang mengendalikan bisnis batubara Australia bersama BHP Biliton yang juga dikendalikan oleh Rothschild.
Lantas apa hubungannya dengan Indonesia masa kini?
Sangat jelas. Rothschild melalui kepemilikannya di British Petroleum, Rio Tinto dan BHP Biliton sempat menguasai aset-aset batubara nasional, terutama sebelum memasuki era milenium. Tambang batubara Kaltim Prima Coal (KPC) sebelum diambil alih grup Bakrie dimiliki oleh British Petroleum dan Rio Tinto, masing-masing memiliki 50% saham, sedangkan tambang Arutmin Indonesia juga dimiliki oleh BHP Biliton dan Yayasan Ekakarsa Yasakarya, sebelum dibeli oleh grup Bakrie.
Ketika masa konsesi KPC di bawah Rio Tinto dan British Petroleum serta konsesi Arutmin di bawah BHP Biliton habis, grup Bakrie melalui Bumi Resources mengambil alih tambang tersebut dari tangan asing, lebih tepatnya Rothschild. Akuisisi grup Bakrie terhadap 2 perusahaan tambang ini tuntas pada tahun 2004.
Hengkang dari batubara di Indonesia tak membuat Rothschild urungkan niat untuk kembali ke Indonesia. Apalagi, bisnis batubaranya di Rio Tinto dan BHP Biliton tengah terancam. Krisis pasar modal global 2008 yang disebabkan oleh kekacauan kredit rumah berisiko tinggi (Subprime Mortgage), menghantam ekonomi barat.
Negara-negara Barat tak lagi mampu memborong habis batubara yg dijual BHP Biliton dan Rio Tinto milik Rothschild. Rothschild sempat wacanakan merger Rio Tinto dan BHP Biliton untuk mengatasi krisis keuangan, tapi batal. Rothschild melihat, BHP Biliton dan Rio Tinto yang tambangnya ada di Australia, memerlukan pembeli batubara di Asia. Pembeli batubara Rio Tinto dan BHP Biliton yang semua negara-negara Barat mengalami penurunan daya beli akibat krisis 2008.
China, India, Jepang yang menjadi pembeli batubara besar di kawasan Asia menjadi sasaran perubahan target pasar Rio Tinto dan BHP Biliton. Sayangnya, China, India dan Jepang tak mau beli batubara Rio Tinto dan BHP Biliton yang ada di Australia. Akan ada pembengkakan ongkos angkut jika China, Jepang dan India membeli dari Australia (Rio Tinto dan BHP Biliton). Rio Tinto dan BHP Biliton milik Rothschild pun tak mampu menekan harga menghadapi harga pembelian batubara di Asia. Sementara China, India dan Jepang sudah nyaman membeli batubara dari Indonesia.
Tahukah kamu, 25% batubara Jepang dibeli dari Bumi Resources milik Bakrie?
Jadi kalau Bumi Resources bangkrut, seperempat Jepang mati lampu. Harga jual batubara Indonesia ke India, China dan Jepang juga lebih murah karena ongkos kirim lebih rendah. Batubara Rothschild, Rio Tinto dan BHP Biliton tak mampu menyaingi harga jual batubara Indonesia ke China, Jepang dan India. Rothschild akhirnya putuskan harus menguasai tambang batubara di Indonesia secara langsung. Agar batubara Rio Tinto dan BHP Biliton dapat dipasok dan dijual melalui tambang di Indonesia. Selain itu, kartel harga tentunya.
Rothschild lalu membentuk Vallar Plc untuk investasi (baca : rebut tambang2 strategis) di Indonesia. Selain Vallar Plc, Nat Rothschild juga membentuk Vallares Plc untuk mengambil migas-migas Indonesia. Vallar dan Vallares. Sepasang kekasih karya Nat Rothschild untuk menguasai tambang di Indonesia.
Gagal berkongsi dengan Bakrie yang dinilai kurang berpotensi menang dan bisnisnya dijalankan dengan risiko tinggi, Rothschild pilih jalan lain, menggandeng Hashim Djojohadikusumo untuk agenda penguasaan tambang di Indonesia.
Melalui perkenalan yang diperantarai Robert Friedland, orang yang ditunjuk Rothschild menjadi pemimpin konsorsium tersebut, Nat Rothschild pun menawarkan kerjasama bisnis dan politik tersebut kepada Hashim. Pada Oktober 2012 (satu bulan setelah presentasi Rothschild kepada Hashim di London), Hashim memberikan persetujuan atas proposal tersebut.
Dimulailah kongsi Rothschild sebagai perwakilan Global Bankers / Investor dengan Hashim Djojohadikusumo sebagai perwakilan bisnis sekaligus mewakili kakaknya Prabowo Subianto untuk agenda penguasaan tambang-tambang di Indonesia.
Mari kita simak pernyataan Hashim sebelum dan sesudah bergabung dengan Nat Rothschild, di bawah ini :

Bisnis Indonesia : 1 Maret 2012 (Sebelum Hashim Berkongsi dengan Rothschild)

Kompas, Kontan dan Okezone : 19 Februari 2013 (setelah Hashim bergabung dengan Rothschild)
http://politik.kompasiana.com

"PRAHARA DI TUBUH PDI-P PASCA 'MASUKNYA' JK"


Fb @MATANEWS.com
Kita bahas gejolak di PDIP terkait penetapan JK sbg cawapres Jokowi ..
1. PDIP bergejolak, ancaman perpecahan timbul, lebih parah dibandingkan saat Megawati enggan capreskan Jokowi Maret lalu
2. Gejolak perpecahan PDIP disebabkan penetapan JK sbg cawapres Jokowi. Kubu Faksi Partai Kristen Indonesia (Parkindo) tidak setuju. Protes
3. PDIP merupakan partai fusi (hasil gabungan) Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Nasional Indonesia (PNI), Murba, dan partai lain
4. PDIP selama ini dianggap sebagai RUMAH BESAR partai nasionalis dan kristen. Di PDIP ada faksi2 atau kubu2 yg selama ini akur harmonis
5. Secara ideologis, PDIP partai tengah kiri (nasionalis, sosialis komunis, kristen). Komposisi pengurus harian DPP PDIP kombinasi unsur2
6. Dari 27 pengurus Harian DPP PDIP : 13 islam, 13 non islam, 1 Megawati. Seimbang. Megawati dan alm TK menjaga keseimbangan itu
7. Sejak awal PDIP kurang kompak dalam mengusung Jokowi, kubu nasionalis (dipimpin Puan Maharani) tdk setuju dgn pencapresan Jokowi
8. Pasalnya, Jokowi diorbitkan popularitas dan elektabilitasnya melalui rekayasa faksi Parkindo (kristen) yang diotaki James Riady cs
9. Puan cs (faksi terbesar di PDIP), khawatir Jokowi hanya dijadikan boneka dan batu loncatan faksi kristen utk menggusur dinasti Bung Karn0
10. Namun, Puan & Mega akui bahwa akibat bantuan James Riady - Stanley B Greenberg - China Connection - Arkansas Connection, PDIP berjaya
11. Promosi besar2an Jokowi dgn biaya triliunan rupiah, dibantu oleh Greenberg ahli pollster dan konsultan politik No. 1 dunia, efektif
12. Kubu Parkindo / Kristen di PDIP sudah di atas angin dan merasa akan dengan mudah memenangkan pilpres dgn usung Jokowi. Namun, tiba2 …
13. Tiba2 JK dan kubu katolik manuver dengan meminta bantuan Paus Fransiskus untuk mendesak Obama, tekan James Riady, buka akses ke Jokowi
14. Umat Katolik terutama elit katolik Indonesia merasa resah dengan dominasi dan kendali James Riady cs dan Faksi Kristen terhadap Jokowi
15. James Riady, agen China Millatary Intelligence dan sahabat karib Clinton, anggota arkansas connection adalah penganut kristen evangelis
16.James masuk kristen evangelis pada tahun 1990, dibina langsung oleh Pat Robertson, tokoh evangelis, kristen fundamentalis No. 1 di AS,
17. Pengaruh James Riady di AS sangat kuat, dia donatur utama Presiden Clinton dan Obama melalui China Global Resources Ltd di Hongkong
18. Ingat skandal Lippo Gate di AS yang menggoncang dunia dimana James Riady ketahuan menyumbang jutaan US$ Ilegal utk kampanye Clinton ?
19. Sumbangan ilegal ke kampanye Clinton (lippogate) itu berasal dari China Global Resources Ltd (perusahaan kedok Intelijen militer china)
20. Meski dihukum denda US$ 8.6 juta dan dilarang masuk ke AS selama 2 thn, Clinton kemudian memberikan amnesti kepada James Riady
21. James sangat kuat lobi dan pengaruhnya di Partai Demokrat AS, apalagi pemerintahan Obama didominasi elit Arkansas Connection
22. Lobi &pengaruh James Riady juga cukup kuat di Partai Republik karena Pat Robertson, mentor kristen evangelis James adalah tokoh Republik
23. Teman kami yang juga deputi BIN Malaysia, pernah mengatakan, “James Riady ada manusia paling berbahaya di dunia”
24. Pada diri James Riady bersatu dua kepentingan raksasa dunia : China dan AS. Pemilu Malaysia tahun lalu jg tdk terlepas dari peran James
25. James juga yang mempertemukan Megawati dan Gus Dus (didampingi alm Matori Abdul Djalil) dengan Madeline Albragiht Menlu AS thn 1999 lalu
26. Saat itu, pertemuan di Singapore, AS melalui menlu Albright menyatakan dukungannya thdp Gus Dur - Mega sebagai capres dan cawapres RI
27. Pada tahun 2012 lalu, kembali James Riady bersama2 Faksi Partai Kristen Indonesia (Sabam, Ara dst) menggalang kekuatan utk dukung Jokowi
28. James direstui antony salim (anak konglo terkaya RI, sudono salim / Liem Sioe Liong) menggalang konglo2, mafia, koruptor BLBI utk Jokowi
29. Dibantu skenario dan strategi oleh Stanley Berhard Greenberg, hasil kolaborasi china - AS - mafia cina RI ini sungguh luar biasa !
30. Jokowi yang tdk jelas asal usulnya, disulap dalam sekejap menjadi tokoh idaman, pujaan, bak nabi dan malaikat dari surga utk Indonesia
31. Hampir semua tokoh mengatakan :
“Jokowi is unstoppable !”
“Jokowi pasti jadi presiden (boneka) !”
32. Jokowi disupport kekuatan politik, uang, jaringan, media dll yang luar biasa besar. “Kolaborasi asing - aseng - antek”
Kami pun gelisah
33. Republik ini tdk boleh jatuh ke tangan boneka dan jongos asing - aseng - antek. Itu harga mati !
Kami mendesak SBY bertindak.
34. Kami mendesak Presiden SBY bertindak menyelamatkan negara dari ancaman neokolonial melalui penciptaan Jokowi sbg capres boneka
35. Kami tanpa kenal lelah dan tdk kenal waktu mendatangi dan melobi satu per satu para tokoh bangsa, menyadarkan betapa bahayanya NKRI
36. Alhamdulillah, puji tuhan, syukur tiada terhingga, Presiden SBY bertindak, tokoh2 bertindak, dan elit katolik bergerak cepat
37. SBY melalui jenderal jusuf iskan mantan Ka Bais mengatakan “belum pernah dlm sejarah, komunitas cina indonesia sesolid sekarang””
38. Elit Katolik Indonesia melobi Paus Fransiskus berhasil mengundang Obama ke Vatikan usai lawatannya ke Ukraina pada 27/3/2014 lalu
39. Paus menyampaikan keprihatinan rakyat RI khususnya umat Katolik Indonesia thdp dukungan luar biasa AS (arkansas connection) thdp Jokowi
40. Paus mencemaskan masa depan umat Katolik Indonesia jika Jokowi dikendalikan dan di bawah hegemoni kristen fundamentalis Indonesia
41. Obama menyerap aspirasi Paus Fransiskus dan berjanji akan mendiskusinya kembali pada 15/4/2014 setelah diadakan pertemuan di Jakarta
42. Pertemuan di Jakarta, utk mendapatkan informasi dan aspirasi rakyat Indonesia seutuhnya diprakarsai dubes vatikan utk Indonesia
43. Semula, Jokowi - Mega - Dubes AS utk RI akan diundang Dubes Vatikan sbg tindaklanjut pertemuan Paus - Obama di Vatikan
45. Namun, rencana tsb dibatalkan, terlalu riskan jika dubes vatikan bertindak sbg pengundang dan tuan rumah. Umat Islam RI akan antipati
44. Namun, rencana tsb dibatalkan, terlalu riskan jika dubes vatikan bertindak sbg pengundang dan tuan rumah. Umat Islam RI akan antipati
45. Untuk menghindari kehancuran popularitas Jokowi jika tuan rumah adalah dubes vatikan, maka sesuai kesepakatan dubes dan tokoh2 katolik,
46. ..pertemuan di lakukan di rumah Jacob Soetoyo, pengusaha katolik, penyantun CSIS. Sbg saksi sekaligus pengelabuan, diundang dubes2 lain
47. Dubes Meksiko diundang sebagai representasi komunitas katolik dunia, Nowergia - Denmark mewakili uni eropa, Turki netral
48. Mahatir diundang hadir atas permintaan JK. JK dekat dgn Mahatir. Mahatir diharapkan punya pengaruh utk perjuangkan kepentingan islam RI
49. Hasil diskusi dan penyampaian aspirasi umat Katolik kepada dubes AS di rumah Jacob Soetojo itu, Dubes AS teruskan ke Presiden Obama.
50. Presiden Obama terlibat diskusi dengan Paus Fransikus pada 15/4/ 2014. Hasil dari pembicaraan dua tokoh dunia itu diteruskan ke Jakarta
51. Dapat diduga, Obama akhirnya meminta James Riady mundur, kurangi kendali thdp Jokowi, buka akses utk elit Katolik ke Jokowi
52. Dapat dipahami besarnya kekecewaan James Riady cs yang telah mempersiapkan Jokowi sbg capres boneka sejak awal 2012 lalu
53. Demikian juga dengan elit2 kristen (sabam, ara, panda cs) sekutu James Riady di PDIP, sangat kecewa karena ditelikung JK & Katolik
54. Ibarat kata pepatah “ Pacaran nan di awak, kawin nan di urang” ..pacaran sama saya, kawin sama orang lain..itulah nasib james, sabam cs
55. Kekecewaan kubu / faksi kristen di PDIP atas restu Obama terhadap Jokowi - JK, meski hanya restu setengah hati, merembet ke akar rumput
56. Pendukung Jokowi dari akar rumput/massa kristen dipelopori aktivis2 kristen fundamentalis seperti Bara JP, Pro Jok, dll senyap seketika
57. Semula pendukung Jokowi dari para aktifis kristen fundamentalis ini sangat militan, solid dan fanatik dukung Jokowi. Hidup mati Jokowi
58. Namun sejak Obama mendesak James cs mundur dan Katolik dibuka akses ke Jokowi, kubu kristen kecewa. Mereka skrg tiarap. Tggu perintah
59. Apalagi dana dan logistik yang semula deras mengalir ke kubu Projok, Bara JP dari konglo2 dan mafia cina, tiba2 terhenti. Kran ditutup
60. Antony Salim dgn Grup Salim dan Bank Mega - nya (Trans Corp) terpaksa deal ulang dng SBY. Antony tarik dukungan dari Jokowi
61. CT proxy Antony dijadikan Menko. TW yg masih sumbang jokowi dan main dua kaki, diberi pesan tegas dgn pengusutan Sentul City oleh KPK
62. Konglo2 cina yg masih membandel mau kuasai RI via si boneka Jokowi diberi pesan tegas melalui kasus BCA oleh KPK. Mafia Cina Skak mat !
63. Dari 27 ormas cina di Indonesia, minggu lalu 17 sdh menarik diri dari Jokowi. Kemarin hanya tinggal 3 ormas cina yg dukung Jokowi - JK
64. Ormas komunitas cina yang dukung Jokowi hanya tinggal ormas berbasis Katolik, dgn panglimanya Sofyan - Rudi - Jusuf Wanandi cs
65. Kubu Kristen di internal PDIP terlihat kecewa berat dan terwakili melalui pernyataan2 Sabam Sirait yang cetuskan ingin mundur dari PDIP
66. Ibarat lagu “kemesraan ini janganlah cepat berlaluu… “ Ara, James dan faksi kristen masih kendalikan penuh Jokowi
67. Sekarang Jokowi malah mesra dengan Jacob Soetoyo, tuan rumah proxy dubes vatikan hehe
68. Apakah Jokowi akan tetap begini? Apakah James tetap jadi majikan Jokowi pasca perseteruan Katolik - Kristen?
69. Akhirnya Jokowi kembali ke pangkuan JK. Akankah Jokowi jadi jongos Jk? Atau bakal dilipat habis oleh JK?
70. Mana suara pendukung Jokowi ? Masak balik badan hanya gara2 Jokowi dikendalikan JK - Wanandi - CSIS ? Loyal donk
71. Jokowi emang diperlu dibina, masak capres nekad plagiat tulisan Romo Benny.... Aduuh biyuuung !! Jok jok !
71. Pendukung Jokowi yakinlah, kalian tdk akan ditipu lagi..mereka ini semua sudah tobat nasuha kok hehehe
72. Gimana Mas Andy ? Masih setia dukung Jokowi kan? Jgn lupa pesan Bapak ya ! Jaga NKRI dengan jiwa dan raga !
73. BY THE WAY kami kangen juga dgn bos jasmev & partaisocmed si KartikaDjoemadi .. Rindu dgn twit2nya yg lucu hehe
74. Pada kemana ribuan akun Jasmev (jokowi advance socmed volunteer) ya? Apa blm dapat sponsor dari Vatikan ya Dee?
75. Kepada JK kami ucapkan terima kasih. Anda hebat, bs kalahkan James Riady.. Ruaar biasa ! Tp jgn kesehatan ya pak
76. Kepada Bang Luhut dan Bang Edo (AMHP) ..tetap semangat ya ..selamat berjuang meski abang berdua ga bisa jd presiden bayangan
77. Kepada Bu Mega, kami maklum pilihan anda sulit. Anda sudah lakukan yang terbaik, demi bangsa, demi rakyat, demi PDIP. Terima kasih