Demonstrasi kenaikkan BBM
Hal menarik terjadi di tengah panasnya aksi demonstrasi menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di Bandung, Jawa Barat.
Pantauan VIVAnews.com, awalnya dalam kondisi saling berhadapan,
demonstran dari kalangan mahasiswa berupaya memancing emosi aparat
keamanan yang berjaga. Kata-kata seperti, "polisi penghianat bangsa,
polisi pelindung kapitalis," diteriakkan.
Dua kubu sama-sama dalam kondisi emosional, kepanasan, dan lapar.
Akibatnya, aparat sempat terpancing. Namun, Kapolrestabes Bandung,
Kombes Pol Abdul Rahman Baso langsung turun tangan, agar bentrok tak
terjadi.
Ia meminta sekitar 1.500 aparat gabungan dari Dalmas
Polda Jabar, Dalmas Polrestabes Bandung, serta Pasukan dari Satbrimobda
Jabar menenangkan diri. Tak ketinggalan pasukan polisi wanita (Polwan)
yang terjun ke arena demo sebagai negosiator.
Di dalam area
Gedung Sate yang dibatasi pagar pembatas dengan pihak demonstran, aparat
duduk bersila, melantunkan dzikir, agar meredam emosi. "Pada dasarnya
kita ini sama-sama hamba Allah, jadi kita semua mencoba bersimpuh di
hadapan-Nya dengan melakukan dzikir," kata dia kepada para aparat.
Lantunan dzikir, "la ilaha illa Allah" terus menerus disuarakan
serempak. "Kami sadar akan tugas dan risiko kami, dan kami juga tahu
siapa yang ada di hadapan kami. Sehingga tidak mungkin kami menyerang
adik kami, rekan kami dan saudara kami sendiri," ungkap Kapolrestabes
Bandung.
Apa yang dilakukan Kapolrestabes cukup berhasil.
Pendemo dari Gema Keadilan dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sontak
terdiam. Mereka terperangah, melihat kegiatan dzikir yang dilakukan
polisi tersebut.
SUMBER : http://nasional.vivanews.com/news/read/300610-1-500-aparat-berzikir--demonstran-terperangah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar