"Pergilah kasih, kejarlah keinginanmu selagi
masih ada waktu. Jangan hiraukan diriku. Aku rela berpisah demi untuk
mewujudkan segala keinginanmu"
MASIH ingat dengan bait lagu tersebut? Ya, itulah sepenggal syair yang lahir dari pemikiran legenda musik almarhum Chrisye. Meski telah pergi meninggalkan kita, namun karyanya masih hidup.
Tepat pukul 20.35 WIB penonton sudah memadati Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (5/4) malam. Konser dibuka dengan lagu "Anak Jalanan" dan "Merpati Putih" dengan dipandu Erwin Gutawa. Tak lama berselang, muncul istri almarhum Chrisye, Yanti didampingi Erwin Gutawa dan Jay Subiakto selaku penggagas pertunjukan.
Selama 5 menit ketiganya memberikan sambutan, kemudian disambung permainan violis, Henry Lamiri dengan lagu "Kala Sang Surya Tenggelam" dan "Galih dan Ratna". Beberapa menit kemudian, tampak Gita Gutawa yang cantik dengan mengenakan gaun putih yang melantunkan tembang "Baju Pengantin".
"Suatu kebanggaan bisa berada di atas panggung ini. Karena dulu aku hanya bisa melihat Om Chrisye menyanyi," ujar Gita yang penampilannya diiringi pemutaran video konser Dekade.
Suasana konser kemudian hening, ketika grup band Gigi muncul secara tiba-tiba di sudut panggung dan membawakan "Ketika Tangan dan Kaki Berbicara". Armand Maulana yang terlihat sangat menguasai panggung pun tak lupa membawakan tembang "Serasa", "Ku Ingin" serta "Juwita" yang pernah menjadi hits di eranya. Tak lupa Armand mengajak para penonton untuk bernyanyi bersama. Sayang, penonton kurang atraktif.
Kemeriahan malam itu tak hanya berhenti sampai di situ. Dari sisi kanan panggung Vina Panduwinata atau yang lebih akrab disapa dengan panggilan Mama Ina ikut tampil. "Simfoni Cinta" dan "Cinta" kemudian mengalun syahdu.
Lain Vina Panduwinata, lain pula Once. Pria yang disebut-sebut sebagai The Next Chrisye itu pun langsung menyapa penonton dengan lembut lewat lagu "Sabda Alam". Tak hanya itu, ia juga membawakan "Khayalku", "Angin Malam", "Resesi", dan "Pelangi".
Setelah itu giliran Chrisye "hadir kembali" di tengah-tengah konser lewat video pertunjukan beberapa tahun lalu dan melantunlah "Aku Cinta" dan "Nona Manis".
Bergoyang
Lewat lagu "Nona Lisa", "Hura-hura", "Anak Sekolah", dan "Cinta Menggoda" para penonton pun bergoyang. Penonton semakin terhanyut dalam romantisme lagu "Seperti yang Kau Minta", "Kidung", "Selamat Jalan Kekasih", "Untukku", "Kisah Cintaku", dan "Cintaku".
Tibalah giliran Sophia Lajuba, membawakan lagu yang memang pernah dibawakan secara duet dengan almarhum. "Setangkai Anggrek Bulan" dan "Kangen" mengalun indah. Kali ini, Sophia ditemani sang maestro yang berwujud hologram di sampingnya. Dengan mengenakan pakaian berwarna putih, kehadiran Chrisye seakan mengobati rasa rindu para penggemarnya.
Kejutan tak sampai di situ, lagu Kidung Abadi yang menjadi tema dalam konser ini, juga dibawakan dengan sempurna oleh sang legenda. Erwin mengatakan, semua itu hasil karyanya dan sang buah hati, Gita Gutawa yang sudah dirancang sedemikian rupa agar yang mengisi adalah suara asli Chrisye. "Pergilah Kasih" dibawakan sebagai lagu pamungkas.
Sementara itu mata penyanyi Rossa mendadak merah dan sembab usai menyaksikan konser Kidung Abadi Chrisye. Saat ditanya, ia mengaku tak dapat menahan tangis saat acara berlangsung. "Tadi sepanjang acara tiba-tiba aku menangis," ujarnya di JCC, Jakarta Selatan, Jumat (5/4) dini hari.
Rossa mengaku ingat akan sosok sang legenda. Banyak kenangan yang dialami bersamanya. "Ketika kita tahu beliau enggak ada, tapi bisa dibikin konser sebagus ini, aku salut dan benar-benar luar biasa," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan konser ini, penonton seolah diajak bernostalgia. "Saya rasa ini satu-satunya konser dengan orkestra yang luar biasa besar dan keren, kecanggihan teknologi yang mungkin belum pernah ada di konser-konser Indonesia," jelasnya.
MASIH ingat dengan bait lagu tersebut? Ya, itulah sepenggal syair yang lahir dari pemikiran legenda musik almarhum Chrisye. Meski telah pergi meninggalkan kita, namun karyanya masih hidup.
Tepat pukul 20.35 WIB penonton sudah memadati Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (5/4) malam. Konser dibuka dengan lagu "Anak Jalanan" dan "Merpati Putih" dengan dipandu Erwin Gutawa. Tak lama berselang, muncul istri almarhum Chrisye, Yanti didampingi Erwin Gutawa dan Jay Subiakto selaku penggagas pertunjukan.
Selama 5 menit ketiganya memberikan sambutan, kemudian disambung permainan violis, Henry Lamiri dengan lagu "Kala Sang Surya Tenggelam" dan "Galih dan Ratna". Beberapa menit kemudian, tampak Gita Gutawa yang cantik dengan mengenakan gaun putih yang melantunkan tembang "Baju Pengantin".
"Suatu kebanggaan bisa berada di atas panggung ini. Karena dulu aku hanya bisa melihat Om Chrisye menyanyi," ujar Gita yang penampilannya diiringi pemutaran video konser Dekade.
Suasana konser kemudian hening, ketika grup band Gigi muncul secara tiba-tiba di sudut panggung dan membawakan "Ketika Tangan dan Kaki Berbicara". Armand Maulana yang terlihat sangat menguasai panggung pun tak lupa membawakan tembang "Serasa", "Ku Ingin" serta "Juwita" yang pernah menjadi hits di eranya. Tak lupa Armand mengajak para penonton untuk bernyanyi bersama. Sayang, penonton kurang atraktif.
Kemeriahan malam itu tak hanya berhenti sampai di situ. Dari sisi kanan panggung Vina Panduwinata atau yang lebih akrab disapa dengan panggilan Mama Ina ikut tampil. "Simfoni Cinta" dan "Cinta" kemudian mengalun syahdu.
Lain Vina Panduwinata, lain pula Once. Pria yang disebut-sebut sebagai The Next Chrisye itu pun langsung menyapa penonton dengan lembut lewat lagu "Sabda Alam". Tak hanya itu, ia juga membawakan "Khayalku", "Angin Malam", "Resesi", dan "Pelangi".
Setelah itu giliran Chrisye "hadir kembali" di tengah-tengah konser lewat video pertunjukan beberapa tahun lalu dan melantunlah "Aku Cinta" dan "Nona Manis".
Bergoyang
Lewat lagu "Nona Lisa", "Hura-hura", "Anak Sekolah", dan "Cinta Menggoda" para penonton pun bergoyang. Penonton semakin terhanyut dalam romantisme lagu "Seperti yang Kau Minta", "Kidung", "Selamat Jalan Kekasih", "Untukku", "Kisah Cintaku", dan "Cintaku".
Tibalah giliran Sophia Lajuba, membawakan lagu yang memang pernah dibawakan secara duet dengan almarhum. "Setangkai Anggrek Bulan" dan "Kangen" mengalun indah. Kali ini, Sophia ditemani sang maestro yang berwujud hologram di sampingnya. Dengan mengenakan pakaian berwarna putih, kehadiran Chrisye seakan mengobati rasa rindu para penggemarnya.
Kejutan tak sampai di situ, lagu Kidung Abadi yang menjadi tema dalam konser ini, juga dibawakan dengan sempurna oleh sang legenda. Erwin mengatakan, semua itu hasil karyanya dan sang buah hati, Gita Gutawa yang sudah dirancang sedemikian rupa agar yang mengisi adalah suara asli Chrisye. "Pergilah Kasih" dibawakan sebagai lagu pamungkas.
Sementara itu mata penyanyi Rossa mendadak merah dan sembab usai menyaksikan konser Kidung Abadi Chrisye. Saat ditanya, ia mengaku tak dapat menahan tangis saat acara berlangsung. "Tadi sepanjang acara tiba-tiba aku menangis," ujarnya di JCC, Jakarta Selatan, Jumat (5/4) dini hari.
Rossa mengaku ingat akan sosok sang legenda. Banyak kenangan yang dialami bersamanya. "Ketika kita tahu beliau enggak ada, tapi bisa dibikin konser sebagus ini, aku salut dan benar-benar luar biasa," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan konser ini, penonton seolah diajak bernostalgia. "Saya rasa ini satu-satunya konser dengan orkestra yang luar biasa besar dan keren, kecanggihan teknologi yang mungkin belum pernah ada di konser-konser Indonesia," jelasnya.
(tri/"GM"/net)**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar