Sukabumi (ANTARA News) - Gempa bumi 6,1 skala richter yang terjadi di dekat Sukabumi, Jawa Barat, 4 Juni lalu telah merusakkan sedikitnya 456 bangunan.

"Sampai Rabu sore jumlah bangunan yang rusak sebanyak 456 unit dengan rincian 452 unit rumah dan empat unit terdiri dari mesjid, madrasah, pondok pesantren, dan musola," kata Seketaris Badan Penanggulangan Bencena Daerah Kabupaten Sukabumi, Tatang, kepada ANTARA, Rabu.

Menurutnya, data tersebut belum valid karena masih ada perubahan baik dalam kategori dari rusak berat menjadi sedang dan ringan atau sebaliknya. Selain itu, tim reaksi cepat yang ada di setiap kecamatan harus segera melaporkan kepada BPBD tentang adanya kerusakan bangunan milik warga.

"Untuk saat ini baru 13 kecamatan dari 47 kecamatan yang melaporkan adanya bangunan warga yang rusak jika dalam waktu yang ditentukan belum ada laporan maka kami anggap di kecamatan tersebut tidak ada kerusakan," tambahnya.

Dari 456 unit bangunan yang rusak itu terdiri dari 19 unit rumah rusak berat, 158 unit rusak sedang dan 275 unit rusak ringan, sementara Mesjid Agung, madrasah, musola dan pondok pesantren hanya rusak ringan.

Dan kecamatan yang sudah melaporkan adanya bangunan warga yang rusak yakni Kecamatan Tegalbuleud, Cidolog, Pabuaran, Sagaranten, Simpenan, Ciemas, Palabuhanratu, Parungkuda, Cidadap, Warungkiara, Surade, Nyalindung dan Bantargadung.

"Saat ini baru empat keluarga yang mengungsi dan dua orang yang dilaporkan mengalami luka-luka akibat tertimpa balok bangunan rumah yang ambruk pada saat gempa," kata Tatang.

(ANTARA)